"Belum terlambat. Bersama-sama, kita dapat melindungi dan melestarikan terumbu karang serta hewan-hewan cantik yang menjadikan lautan sebagai rumah mereka."
- Sylvia Earle -
Bersama Andespin (Anak Desa Sungai Pinang), David Hidayat mengambil langkah besar dalam sejarah kehidupan masyarakat di Sumatera Barat. Lebih tepatnya di Nagari Sungai Pinang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Berawal dari kebiasaan gemar menyelam, David menangkap ketidakwajaran perilaku manusia terhadap alam, khusus nya pada kehidupan laut Sungai Pinang.
Penggunaan alat tangkap ikan yang tidak ramah lingkungan oleh nelayan setempat membuat David miris. Pun keegoisan demi kesenangan sesaat para pelancong yang berdampak buruk pada biota laut membawa lelaki bergelar sarjana Perikanan dan Kelautan Universitas Bung Hatta, Padang tersebut memeluk erat mimpinya untuk menghijaukan kembali pesisir selatan Indonesia.
SANG PELOPOR DARI SELATAN
David lahir pada tahun 1987 di Sungai Pinang. Sebagai pemuda daerah yang tumbuh berdampingan dengan alam, David paham betul bagaimana alam memberinya makna hidup. Relasi yang baik antara manusia dan alam membuat David bertekad menebus kekacauan akibat tangan-tangan jahil yang membuat laut bersedih -selagi belum murka.. Secara perlahan, David berupaya memperbaiki kondisi alam agar kembali aman dan nyaman melalui aksi nyata bersama Andespin.
Andespin atau Anak Desa Sungai Pinang adalah sebuah program yang berfokus pada kegiatan konservasi ekosistem pesisir Laut Sungai Pinang dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Andespin dibentuk pada tahun 2014 oleh David Hidayat sebagai bentuk cintanya terhadap tanah kelahiran.
SATUKAN GERAK, TERUS BERDAMPAK
1| Merawat Terumbu Karang
Sungai Pinang merupakan Nagari dengan keindahan yang bisa dinikmati tidak hanya oleh masyarakat nya sendiri melainkan juga para pelancong yang berkunjung.
Ekosistem pesisir layaknya terumbu karang, lamun dan mangrove menjadi daya tarik paling memikat dari Sungai Pinang.
Melalui kolaborasi bersama BPSPL (Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut) wilayah Padang, David dan Andespin melakukan transplantasi terumbu karang demi terjaganya kelestarian bawah laut.
Program ini dumulai dari pembibitan terumbu karang. Selanjutnya proses penanaman, kemudian penyemaian.
Tahap demi tahap dalam proses ini harus dilakukan dengan penuh ketelitian serta kesabaran. Sebab terumbu karang memiliki fase pertumbuhan yang sangat lambat, yaitu hanya sekitar 1 cm per tahun nya.
Akan tetapi, berkat ketelatenan David dan kekompakan nya dengan tim Andespin, terumbu karang yang nyaris hilang itu pun, kini sudah menampakkan pertumbuhannya.
Terumbu karang atau yang juga dikenal dengan "Hutan Hujan Laut," merupakan salah satu ekosistem dengan keanekaragaman hayati dan nilai ekonomi tertinggi di Bumi yang berfungsi sebagai pelindung pantai dari abrasi dan gelombang laut yang kuat. Meskipun menempati kurang dari 1% lautan, karang menyediakan bioma bagi 25% kehidupan laut sekaligus menyokong sekitar 4.000 spesies ikan.
Terumbu karang sebagai habitat keanekaragaman hayati yang meliputi invertebrata, mamalia, penyu, dan alga. Selain menyediakan makanan untuk biota laut, terumbu karang juga menjadi rumah berlindung bagi mahkluk laut dalam ekosistemnya dengan cara berkamuflase di dalam karang.
FYI, banyak yang menyalahartikan karang sebagai batu berwarna-warni atau bahkan tumbuhan, padahal kenyataannya, karang merupakan binatang laut, dengan 851 spesies terdaftar dalam Daftar Merah IUCN dan sekitar 6.000 spesies di dunia.
Terumbu karang bisanya dapat ditemukan di wilayah perairan tropis yang dangkal, tetapi juga bisa dijumpai di perairan yang lebih dingin pada kisaran suhu 4°C (39°F) dan kedalaman lebih dari 6.500 kaki atau sekitar 2000 meter.
2| Melestarikan Mangrove
Mangrove disebut sebagai "pagar alami pantai," karena kemampuan akarnya yang kuat dan menusuk-nusuk sehingga dapat memecah ombak serta menjadi filter udara yang mengandung kadar garam tinggi.
Oleh sebab itu, David beserta tim Andespin terus melestarikan mangrove agar kehidupan di laut maupun darat senantiasa harmonis.
Bibit mangrove yang selesai disortir, selanjutnya dilakukan penyemaian supaya bibit-bibit yang disemai tumbuh dengan baik. Setelah itu, bibit-bibit mangrove akan diangkut untuk dimulai proses penanaman.
Menurut penjelasan David di laman instagramnya, "Seringkali kegagalam menanam mangrove adalah membiarkannya setelah ditanam."
Maka dari itu, proses monitoring menjadi bentuk tanggung jawab David terhadap apa yang sudah dilakukan demi memastikan kegiatan penanaman atau penghijauan mangrove berhasil dengan baik.
Menariknya, meski tampak tenang, laut sebenarnya menipu. Begitu keyakinan yang dipegang oleh David maupun masyarakat yang tinggal di daerah pesisir. Dengan menjaga ekosistem laut, David berharap manusia dan alam dapat hidup selaras dalam mutualisme yang erat.
3| Berdayakan Ekonomi Masyarakat
Rasa cinta yang besar kepada tanah kelahirannya memberi keberanian pada David untuk mengubah kemustahilan menjadi sesuatu yang benar-benar terjadi.
Menjadi salah satu Nagari yang ada dalam Kawasan Wisata Bahari Terpadu (KWBT) Mandeh, David bersama Anak Desa Sungai Pinang (Andespin) memiliki program khusus untuk ibu-ibu (istri nelayan) agar tetap produktif.
Selagi para bapak pergi melaut, para ibu diharapkan aktif dalam mengikuti berbagai kegiatan, salah satunya ialah membatik. Pelatihan ini bertujuan membentuk usaha peningkatan ekonomi masyarakat yang terdapat dalam program berkelanjutan Andespin.
Tidak hanya itu, kegigihan David dalam membersamai masyarakat Sungai Pinang pun tampak dalam upayanya memberdayakan masyarakat pesisir dengan mengembangkan usaha-usaha yang dapat meningkatkan pendapatan mereka, seperti produksi kopi mangrove.
Bagi David, konservasi membutuhkan kerjasama yang solid. Keterlibatan masyarakat dalam setiap kegiatan terutama lingkungan merupakan kekuatan untuk menjaga alam agar selalu baik-baik saja.
INISIATIF DAVID HIDAYAT DAN HARAPAN MASA DEPAN
David masih setia dengan keyakinannya terhadap keselarasan hidup manusia dengan alam. Menurutnya, tidak ada yang sia-sia sekalipun hasilnya tidak sesuai harapan. Akan selalu ada pembelajaran yang didapat dalam setiap proses.
Begitu pula dengan kegigihannya dalam membentengi pesisir Sungai Pinang. Bersama teman-teman Andespin, David berharap laut akan selalu ramah terhadap manusia. Sebaliknya, manusia yang bernapas di bumi selayaknya juga memberi yang terbaik pada alam.
Dari perjuangan David ini membuktikan bahwa dengan semangat dan kepedulian, perubahan besar bisa terjadi. Apalagi jika mendapat tambahan dukungan dari pemerintah setempat. Dalam inisiatifnya, David juga menunjukkan jika pengakuan akan datang setelah adanya pembuktian.
Kepedulian dan dedikasi itulah yang pada akhirnya menjadi bukti dan mengantarkan David pada penghargaan Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards dari PT Astra International Tbk pada tahun 2022.
David Hidayat, anak desa yang peduli pada lingkungan terutama kondisi laut di pesisir Nagari Sungai Pinang menjadi salah satu penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2022 berkat konstribusinya pada kegiatan konservasi pesisir Laut Sungai Pinang dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Sejak tahun 2014, David membentuk Andespin (Anak Desa Sungai Pinang) sebagai wujud kepedulian terhadap kerusakan lingkungan bawah laut dan potensi alam yang tidak dimaksimalkan di tanah kelahirannya.
Andespin kemudian tumbuh menjadi organisasi sosial yang bertujuan memberikan nilai-nilai positif untuk lingkungan, baik bagi generasi muda hingga masyarakat secara umum melalui berbagai kegiatan produktif di dalamnya.
Bersama Andespin, David membawa dampak positif bagi masyarakat pesisir Nagari Sungai Pinang. Terumbu karang yang telah ditanam tumbuh dengan baik, hutan mangrove berhasil menjadi pagar alami pantai, dan masyarakat nya juga mampu meningkatkan pendapatan mereka.
Namun bagi David, penghargaan ini bukanlah akhir dari perjuangannya. David bertekad untuk terus merawat terumbu karang, melestarikan mangrove dan memaksimalkan perekonomian masyarakat daerah pesisir di Sungai Pinang demi Indonesia yang lebih baik.
#SatukanGerakTerusBerdampak #KitaSATUIndonesia #APA2025-BLOGSPEDIA
Referensi:
- https://www.biorock-indonesia.com/fakta-terumbu-karang/
- https://www-ifaw-org.translate.goog/animals/coral?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=rq
- Intro Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2023.pdf
Disclaimer:
- Sumber foto: Instagram @andespindeepwestsumatera
- Diedit oleh: Heizyi
No comments:
Halo, terima kasih sudah berkunjung. Mohon tidak menyertakan link hidup, kegiatan promosi maupun spam. Hit me up on : heizyi.business@gmail.com for partnership, ask something important and urgent 😊 Then, Salam kenal semua, jangan segan meninggalkan jejak komentar ya. Enjoy your reading, guys 💙