Riuh Tingkah Perayaan Lomba 17 Agustus di Sekolah Luar Biasa


Lomba 17 Agustus di Sekolah Luar Biasa


"Disability is a matter of perception. If you can do just one thing well, you're needed by someone."

Martina Navratilova



Makna “Merdeka” tentu berbeda bagi setiap orang, bukan? Entah dalam konteks finansial, pergaulan maupun pencapaian karir. Kalau menurut aku sih, Merdeka itu ‘CUEK’. Cuek kalau ada yang nyinyir, cuek di bilang gendut, cuek di bilang pendek, cuek jalan sama Nia kemana aja, cuek meski ada yang melihat Nia dengan tatapan ‘kok bicaranya gini sih?’, cuek mau pakai celana atau rok, cuek di tanya ‘Kapan?’, cuek di katain gak laku dan cuek-cuek lainnya yang kalau di dengerin bikin kuping panas dan hati terbakar 😏

Tapi memang, gak selamnya cuek itu berarti gak peka loh ya. Kadang beberapa hal memang kita anggap angin lalu karena terlampau menyakitkan hati jika sampai ke telinga. Namun, ada juga beberapa yang jadi kepikiran dan harus di selesaikan supaya gak menguras hati dan emosi.

Seperti..... ada yang jelas-jelas ‘nyinyirin’ Nia di depan ku. *sekilas info* aku tuh paling gak bisa berkompromi kalau masalah kekurangan Nia, aku milih langsung to the point aja ke itu orang dan bawa Nia pergi. Bukan nya aku pecundang, tapi apapun keadaan nya, membangun mental dan bikin Nia tahan banting dengan segala penolakan orang-orang di sekitar nya itu gak gampang!
 

Lalu, apa hubungannya MERDEKA dengan Anak Luar Biasa?


Ada! Bulan Agustus adalah bulan ulang tahun bagi Bangsa Indonesia. Dimana di bulan ini identik dengan berbagai macam perlombaan juga perayaan yang hanya di adakan setahun sekali. Bagi sebagian orang yang memiliki anggota keluarga berkebutuhan khusus, hal-hal sepele seperti jalan-jalan cantik di mall, main sepeda di alun-alun kota dengan nyaman, berenang di kolam renang umum maupun ikutan lomba 17 Agustus di Sekolah Luar Biasa seperti balap karung, makan kerupuk, gigit sendok isi kelereng adalah hal yang bisa jadi sangat luar biasa dan bikin bahagia banget. Loh, kok?

Lomba Makan Kerupuk 17 Agustus di Sekolah Luar Biasa
Nabilah Sedang Berusaha Menghabiskan Kerupuknya ^^ (Pic by Me)
 
Anak-anak berkebutuhan khusus biasa nya hanya di pandang sebelah mata. Jangankan di anggap, lihat pas papasan di jalan aja, mereka kayak ogah dan jijik gitu. Alasannya sih macem-macem. Takut karena wajah mereka gak normal, risih karena mereka sok dekat. Dan bla bla bla... Tapi, dibalik kekurangan fisik serta mental anak-anak’istimewa’ ini, ada segudang kisah dan inspirasi yang bisa kalian petik. Bagaimana hingga akhirnya mereka penyandang disabilitas dan orang tua mereka melewati fase di gunjing, di hina, di buang juga di diskriminasikan. Adalah secuil kisah pilu yang kemudian mengantarkan mereka menjadi anak-anak hebat dengan segala keterbatasannya.

Kalau kalian tahu, betapa kita sangat terluka ketika anggota keluarga kita yang notabene berkebutuhan khusus di hina bahkan dengan terang-terangan di maki di depan kita. Sungguh, hati rasanya mencelos. Pengen banget mengumpat bahwa mereka gak berhak kasar sama penyandang disabilitas. Karena apa, mereka lahir ke dunia ini bukan karena KARMA atau dosa ORANGTUA nya, Mereka lahir karena Tuhan punya rencana baik untuk kita 💝
 

MERDEKA DENGAN ISTIMEWA


Mungkin, ini adalah moment terakhir Nia dan teman-teman SDLB Negeri Purworejo 2 Pasuruan mengikuti lomba bersama. Karena tahun depan, Nia udah gak bisa ikutan 😐 Tentu karena beberapa bulan lagi kita bakal balik ke kampung halaman. Semua adikku akan pindah ke Jember. Kita akan mulai hidup baru disana. Alasannya.... *rahasia* 😎

Pengalaman pertama mengikuti lomba 17 Agustus-an di Sekolah Luar Biasa adalah, para guru tidak pernah membeda-bedakan mereka. Semua dapat giliran dan kesempatan yang sama. Bahkan, semua peserta di kelas Nia (Tunagrahita C1) mendapatkan hadiah meski gak menang lomba. Alasannya sederhana, supaya mereka yang sudah berpartisipasi merasa senang, bangga dan gak takut lagi untuk ikutan lomba berikutnya.

Hadiah Lomba 17 Agustus di Sekolah Luar Biasa
Isi nya dua buku tulis kotak, dua pensil dan dua penghapus. Tapi Nia Seneng banget (pic by Me)
 
Setiap guru memilih peserta lomba sesuai keterbatasannya mereka. Kalau Nia (Tunagrahita), biasanya hanya sebatas lomba makan kerupuk, mengumpulkan mainan sambil berlari, lomba joget atau kalian bisa melihat keseruan Nia ketika mengikuti beberapa lomba ini melalui foto maupun video yang aku upload di instagram @heizyi ya *bukan promosi, tapi boleh kok di follow* 😆

Aku sih bersyukur, meski sedikit paksaan dan drama lebay karena mau nya lomba di bantuin, Nia mampu menyelesaikan tugas nya dengan baik ^^ yeay ^^

Nia akan sangat antusias berlari mengambil mainan yang udah aku tunjuk disisi berlawanan, mengambil dan menaruh nya di tempat dia berdiri semula. Begitu seterusnya sampai mainan habis.

Ada cerita lucu tahun ini yang bkin aku ngakak. Itu adalah ketika Nia dan Ria (teman akrab nya) di minta untuk ikutan lomba kerupuk. Karena tubuh mereka yang kecil, dan banyak nya kakak kelas yang bergerombol di sekitar area lomba makan kerupuk, Nia dan Ria jadi takut, di bujuk dengan berbagai macam cara pun gak mempan. Akhirnya, dari pada buang waktu, Pak Agus (guru olahraga), Pak Alvin (guru Agama) juga Pak Naseh (Guru Kesenian).
 
Mengambil dua kerupuk berukuran lumayan besar untuk di berikan pada Nia dan Ria yang udah mulai drama gak jelas. Kata Bapak Guru, “kalian boleh makan kerupuknya sampai habis. Udah duduk aja disana. Sampai pulang juga gak papa. Yang penting seneng dan bisa makan kerupuk ya. Tos dulu”. Kemudian Pak Alvin mengajak mereka ber-high five supaya mereka juga merasa di dukung meski lomba nya berdua, sambil duduk pula 😂 *lomba dewean LOL*

Lomba Makan Kerupuk 17 Agustus di Sekolah Luar Biasa
Lagi Iseng Fotoin Nia (sebelahku), Ria, Zahid dan (lupa namanya) Ketika Gagal ikut Loma Makan Kerupuk (Pic by Me)
 
Oh ya, sebenarnya, selain Ria, Nia punya teman yang lebih akrab dengan dia. Namanya Ayu, dia berkerudung dan hanya diam. Bahkan tidak pernah berbicara. Aku sempat tanya ke kakak nya, “Apa sih yang di derita Ayu? Kalau Nia sih Down Syndrome mbak”. Eh kakak nya malah bilang gak tahu. Padahal ya, kalau di rumah, Ayu itu aktif banget, apa yang dia dapat di sekolah akan di praktekkan di rumah. Dan ajaibnya, Cuma sama Nia dan aku, Ayu mau merespon. Yang lainnya? Boro-boro mau ngomong. Di lempar bola pas jam olahraga aja dia diem aja. Biar deh tubuhnya yang kena bola, no problemo 😬

Kalian dears, pernah lihat anak berkebutuhan khusus ikutan loma 17 Agustus, gak? Atau ada ABK di sekitar tempat tinggal kalian? Please, jangan di bully ya. Mereka sama dengan anak normal lainnya. Beda nya mereka hanya kurang beruntung. Jangan di hina, di maki atau di olok-olok ya. Apa lagi sampai di bully. Pleaseeee... JANGAN! Kasian, nanti dia bisa shock atau bahkan down mentalnya.

Lomba Kone 17 Agustus di Sekolah Luar Biasa
Lomba Kone untuk Anak Tunadaksa SDLB Negeri 2 Purworejo Pasuruan (Pic by Me)
 
Emang sih, ada beberapa anak luar biasa (ABK) yang tingkahnya aneh dan terlampau berlebihan alias nakal. Tapi percayalah, mungkin mereka hanya kurang kasih sayang dari orang terdekat. Makanya melampiaskan nya dengan cara mencari perhatian orang lain 😲

Baidewe dear, udah pada kenal Nia, kan ya? Dia adikku, wajah nya mirip orang cina, mata nya sipit, kulit nya putih dan punya kembaran namanya Hani. Nia itu kulitnya paling putih dan gak pernah hitam dari pada kami saudara-saudara nya, NIa juga takut sama daun atau bunga-bunga 😳

Ngomongin soal Nia si Rambut Kuncir Dua, aku pernah curhat soal Toilet Training Anak Berkebutuhan Khusus loh. Kalian yang penasaran bisa baca ceritanya di bawah ini :

Baca Juga: Tips Toilet Training Untuk Anak Berkebutuhan Khusus

Dan sebagai penutup bulan yang penuh warna-warni kemerdekaan, #JanganLupaBahagia ya 😊 Sambut hari esok dengan semangat 72, GANBATE 💋

7 comments:

  1. Salam kenal buat Nia dan Hani yaa.. tetap semangaaat ^^

    ReplyDelete
  2. Merdeka! Semoga di Hari Kemerdekaan Indonesia mampu membawa kebahagiaan dan keceriaan untuk semua....

    ReplyDelete
  3. wah aku malah suka banget lihat mereka berakitivitas, kebetulan rumahku dekat dg sekolah SLB, dan aku pernag memarahi anak yg mengejek anak yg disabilitas, mengejek beramai2 gitu sama teman2nya. Duh rasanya pingin jitak itu anak, kok ya gak diajarin oleh orang tuanya

    ReplyDelete
  4. Anakku juga sekolah di sekolah yang menerima ABK dan selama lpmba 17 Agustus tak ada perbedaan penanganan sehingga semua anak merasa tak ada perbedaan

    ReplyDelete
  5. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Halo, terima kasih sudah berkunjung. Mohon tidak menyertakan link hidup, kegiatan promosi maupun spam. Hit me up on : heizyi.business@gmail.com for partnership, ask something important and urgent 😊 Then, Salam kenal semua, jangan segan meninggalkan jejak komentar ya. Enjoy your reading, guys 💙

Powered by Blogger.