Quarter Life Crisis Journal #2 - Dilangkahi Adik Menikah


dilangkahi adik menikah

"Prosesku memang tidak cepat. Tapi rencana Allah sudah pasti tepat."

- Heizyi -

Quarter Life Crisis Journal #2 - Ditemani alunan merdu suara Joji dari beranda Spotify, lengkap dengan lirik Glimpse of Us yang serat makna, serta secangkir cappucino panas, akhirnya aku memutuskan memberitahu kepada dunia tentang pengalaman dilangkahi adik menikah.

Secara teknis, ini bukanlah yang pertama. Namun menuju ketiga kalinya. Apakah aku marah kemudian mencari-cari alasan agar rencana baik itu gagal? Tentu saja tidak!

Tetapi, lebih ke arah denial dan merasa insecure berkepanjangan. Walau tidak setiap saat, rasanya benar-benar tetap menguras ego. Mungkin karena aku terlalu pandai berpura-pura dan bersikap seakan semua baik-baik saja. Tapi percayalah, sedikit pun aku tidak pernah memiliki niat menjadi penghalang kebahagiaan adik-adikku. Sungguh.

MITOS ADIK MENIKAH LEBIH DULU BIKIN KAKAK SERET JODOH

Hingga saat ini pun belum ditemukan aturan dan hukum yang jelas mengenai dilangkahi adik menikah menurut islam. Namun dalam budaya masyarakat Indonesia yang sudah turun temurun, mitos adik menikah dulu dipercaya akan menjadi penghambat jodoh bagi sang kakak.

Padahal, aku percaya. Bahwa ada yang namanya titik temu untuk bertemu. Yaitu, saat Allah menilai seseorang "pantas" untuk ditemukan dan menemukan.

Selain itu, menikah bukan hanya perkara pergantian status ataupun risih terhadap gunjingan orang lain. Bukan juga perkara siapa yang lebih tua, siapa yang sudah memiliki pasangan dan siapa yang modalnya sudah cukup untuk membuat pesta pernikahan impian. Melainkan juga tentang kenyamanan di hati, di sisi, dan kasih sayang tiada henti.

Baca Juga:  Quarter Life Crisis Journal #1 - Menikah dengan Siapa

dilangkahi adik laki-laki
 

ALASAN LAIN KAKAK PEREMPUAN DILANGKAHI ADIK MENIKAH

Dalam hidup, setiap manusia yang menginjakkan kaki di bumi memiliki timeline yang berbeda-beda. Ada yang garis start nya dimulai dengan beban super berat, ada pula yang diawali dengan kemudahan. Ada yang mencapai garis finish dalam waktu cepat, ada pula yang sampai garis finish membutuhkan waktu sedikit lebih lama. Namun perlahan tapi pasti, pada akhirnya semua akan mencapai garis finish masing-masing. Sebab segalanya sudah ditentukan bahkan sebelum para manusia mendarat di bumi.

Akan tetapi, tidak semua manusia mampu bersabar dalam melalui prosesnya. Muncul banyak drama selama perjalanan menuju garis finish tersebut. Tidak sedikit yang mencari jalan pintas agar segera sampai pada tujuan.

Tapi pilihanku tetap sama. Percaya pada titik temu seperti yang telah Allah janjikan sambil memperbaiki diri supaya merasa "pantas" ketika waktunya tiba. Tak jarang, perasaan rendah diri yang kerap hadir di malam-malam panjang membuatku overthinking hingga memilih langkah mundur.

Tetapi, tidak pernah sekalipun aku menyesali keputusan yang sudah aku ambil. Walau terkadang timbul pemikiran seandainya, seandainya dan seandainya. Mungkin itulah yang disebut kesiapan mental dalam sebuah pernikahan.

Alasan lainnya dilangkahi adik menikah, adalah hatiku yang masih diliputi keragu-raguan untuk melangkah maju. Rasa penasaran yang belum usai terhadapnya, serta perasaan kagum yang diam-diam terus untuk nya secara tidak langsung membuatku enggan memutar anak kunci ketika ada yang datang mengetuk pintu.

Baca Juga: He is Not My Ex

mitos adik menikah dulu

Sadly to say, but i've never stop thinking about him.

Tapi belakangan aku sadar, bahwa apa saja yang sudah ditakdirkan tidak akan tertukar. Dan pertarunganku saat ini adalah... melawan diriku sendiri. Belajar ridho ketika menerima dan belajar ikhlas untuk melepaskan.

Maka dari itu, segala kesal, sesal, bosan, sakit, gundah dan gelisah merupakan tanggungjawabku. Inilah kehidupan yang setiap risiko dari pengambilan keputusan tidak dapat diwakilkan. Satu-satunya yang dapat dilakukan adalah dengan menjalani pilihan dengan sebaik-baiknya, sehingga ketika waktu pertemuan tiba, aku sudah siap dalam versi terbaikku.

PERIHAL PERNIKAHAN IMPIAN

Mengenai pernikahan impian, tentu saja aku punya rancangan yang indah. Hanya saja, aku berubah haluan. Ingin memulai segala sesuatunya dengan sederhana. Tidak ingin lebih merepotkan. Sebab setelah dilangkahi adik laki-laki, perasaan insecure itu semakin sukar dihilangkan.

Menjadi anak perempuan pertama mengajarkanku tentang arti berjuang sekaligus harus selalu siap menjadi "pemimpin" meskipun dalam ketakutan.

Benar, satu harapan memang sudah padam. Namun bukan berarti dunia juga berhenti bekerja, kan? Bukankah dilangkahi adik menikah lebih dulu berarti diberi kesempatan lebih banyak untuk meraih banyak hal pula?

Perkara mimpi, target dan lainnya, biarkan semua berjalan sesuai takdir Nya. Allah itu maha membolak-balikkan hati. Allah juga lah penguasa alam semesta beserta isi nya. Jadi untuk apa ribut dengan suara sumbang yang hanya akan menjatuhkan?

Baca Juga: Jangan Tanya Kapan, Doakan Saja!

kakak perempuan dilangkahi adik menikah


16 comments:

  1. Pernikahan bukan perlombaan, bukan cepet-cepetan sampai ke titik menikah. Semoga Allah mudahkan segala ikhtiar dan pertemukan dengan jodoh terbaik.

    ReplyDelete
  2. Persoalan nikah memang banyak menguji kesabaran sih Mbak, entah itu sebelum dan sesudah nikah.
    Semua ada fasenya dan setiap individu akan melalui fasenya masing-masing.
    Jadi, jalan terbaik adalah tetap bersabar sembari berdoa, berikhtiar maksimal.
    Insya Allah, akan diberikan yang terbaik diwaktu yg tepat.

    ReplyDelete
  3. Semakin kesini emang lebih efektif kalau yg sederhana aja lah yaa mba, mending untuk kepentingan yang lebih urgent gitu kan yaa pasca menikah

    ReplyDelete
  4. Tetap yakin, Mbak, semua itu pasti ada waktu yang tepat dan seseorang yang tepat. Kita hanya bisa berusaha dan berdoa. Yakin Allah pasti memberikan yang terbaik untuk kita.

    ReplyDelete
  5. Sepupu saya juga akan dilangkahi adiknya. Menurut hemat saya sih nikah bukan kompetisi balap karung. Jadi dinikmati saja prosesnya.

    ReplyDelete
  6. Setuju sih, Perkara mimpi, target dan lainnya, biarkan semua berjalan sesuai takdir Allah SWT, semua sudah diatur dengan baik ❤️

    ReplyDelete
  7. Semua yang ada di dunia ini memang harus diyakini bahwa menunggu "waktu"nya saja. Gak bisa dipaksa lebih cepat atau diperlambat. Asalkan sudah menemukan kemantapan hati, in syaa Allah masa-masa Quarter Life Crisis bisa dilewati.

    Semoga menemukan sebuah kemantapan hati, bukan suatu hal yang berasal dari "semua orang juga sudah melakukan hal yang sama". Tetapi karena "Ya, inilah jalan yang harus ak ambil, saat ini. Dan aku bahagia."

    ReplyDelete
    Replies
    1. setuju mbak.
      mungkin memang belum menemukan "alasan menikah" yang tepat sehingga selalu dihantui perasaan insecure

      Delete
  8. Saya juga mengalami dilangkahi adik menikah kok. Apalagi adik saya laki-laki. Saya sih gak masalah. Keluarga juga. Secara saat itu saya masih merantau di luar negeri. Alhamdulillah tak lama saya pun mendapatkan jodoh

    ReplyDelete
  9. Jodoh itu memang misteri, salah satu takdir yang sudah ditetapkan oleh Allah sebelum kita lahir di dunia
    Insya Allah, Allah sudah menggariskan takdir yang terbaik untuk kita :))

    ReplyDelete
  10. Dulu aku nyaris juga dilangkahi
    Adekku sudah minta ijin
    Saya pun ijinkan
    Eh ternyata mama ga mau
    Dan beruntung jodohku juga datang dengan cara yang "ajaib"
    Enggak pernah nyangka bakalan bisa menikah dengan orang Jawa

    ReplyDelete
    Replies
    1. alhamdulillah malah sekarang lancar bahasa jawanya ya mbak :)

      Delete
  11. Semoga segera ketemu jodohnya ya mba. But trust me, waiting a little bit longer it's better than buru buru nikah. Married it's not a beautiful as we imagine, but it's more that that, hehe. It's true. Aku juga sama di langkahin adik laki laki nikah dan cukup telat nikah di akhir 20an. Tapi i found my soulmate and best friend for life. And so, jangan insecure karena si soulmate belum kunjung datang. Semua ada dalam waktu dan tempat yang tepat. Pernikahan hanya fase dalam hidup, yang terpenting adalah bagaimana kita mencintai diri sendiri, bangga sama diri sendiri dan terus berkarya. Mumpung belum nikah nih, hajaarr kak berkarya dan terus berkarya

    ReplyDelete
  12. Semoga segera ketemu jodohnya ya mba. But trust me, waiting a little bit longer it's better than buru buru nikah. Married it's not a beautiful as we imagine, but it's more that that, hehe. It's true. Aku juga sama di langkahin adik laki laki nikah dan cukup telat nikah di akhir 20an. Tapi i found my soulmate and best friend for life. And so, jangan insecure karena si soulmate belum kunjung datang. Semua ada dalam waktu dan tempat yang tepat. Pernikahan hanya fase dalam hidup, yang terpenting adalah bagaimana kita mencintai diri sendiri, bangga sama diri sendiri dan terus berkarya. Mumpung belum nikah nih, hajaarr kak berkarya dan terus berkarya

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih energi positifnya kak ^^

      Delete
  13. Agak sensitif memang yaaa, masalah dilangkahi ini. Apalagi kalo hidup di lingkungan yg mempercayai mitos begitu. Aku sendiri selalu percaya kalo maut, rezeki dan jodoh, itu hanya hak Allah. Kalo memang Dia belum berkenan ngasih, siapalah kita yang hrs menjudge dan nanya kapan trus2an ke orang tersebut. Krn itu aku ga pernah mau mencampuri masalah teman yang berkali2 ditinggal nikah oleh adiknya atau yg belum nikah dengan alasan apapun. Cukup doakan, ga usah ditanya2 🤗

    ReplyDelete

Halo, terima kasih sudah berkunjung. Mohon tidak menyertakan link hidup, kegiatan promosi maupun spam. Hit me up on : heizyi.business@gmail.com for partnership, ask something important and urgent 😊 Then, Salam kenal semua, jangan segan meninggalkan jejak komentar ya. Enjoy your reading, guys 💙

Powered by Blogger.