Warna-warni Pesona Tradisi Kabupaten Semarang


Pesona Tradisi Dudgeran Gabyuran Kabupaten Semarang


Semarang Kota ATLAS :

Aman, Tertib, Lancar, Asri dan Sehat


Warna-warni Pesona Tradisi Kabupaten Semarang - Jika di artikel sebelumnya aku membahas tentang betapa keren nya sebuah kampung kuno yang masih bertahan di tengah hiruk-pikuk nya kota Semarang, maka kali ini aku akan lebih detail membahas tradisi yang ada di beberapa kampung kuno tersebut. Dimana setiap tradisinya memiliki nilai sejarah yang sayang kalau tidak kita lestrarikan.

Kalian pernah mendengar "Tradisi Dudgeran" atau "Tengok Bustaman"? Yups, tradisi asal Kampung Kauman dan Kampung Bustaman ini adalah sebuah tradisi untuk merayakan moment spesial yang terjadi di kampung tersebut. Biasa nya sih ada beberapa rangkaian acarnya, tapi karena terbuka untuk umum. Maka tradisi ini terasa semakin berwarna karena keramaian dan keseruannya. Penasaran? Mau tahu gimana tradisi ini bisa bertahan sampai sekarang? Yuk, simak kilas infonya dibawah ini ya ^^ Enjo guys 🙆

1. Tradisi Dudgeran


Tradisi Dudgeran adalah pesta budaya yang di gelar guna menyambut datang nya bulan suci ramadhan. Dalam kebiasaan nya, ada beberapa rangkaian acara yang di laksanakan seminggu sebelumnya. Seperti pasar malam, wisata kuliner juga kirab budaya (karnaval).

Karnaval Dudgeran di ikuti oleh ribuan warga Semarang, Jawa Tengah. Tak hanya itu, sang wali kota pun turun andil dalam acara ini loh. Beliau juga memakai kostum Kanjeng Bupati Raden Mas Tumenggung Aryo Purboningrat. Bersama sang istri, bapak walikota Semarang menaiki Bendi (seperti andong) menuju Masjid Agung Kauman.

Kirab Budaya Tradisi Dudgeran Kampung Kauman Semarang
Image by travel.kompas.com
Nah, rute karnaval nya di mulai dari halaman balai kota, menuju Masjid Kauman Semarang melewati Jalan Pemuda, kemudian berakhir di Jalan Kolonel Sugiono. Wahh... lumayan panjang yah. Tapi pasti seru dan meriah, kan?

Setelah sampai di Masjid Kauman, dua acara inti yang merupakan simbol dudgeran sendiri akan di laksanakan. Yaitu penyerahan Suhuf Halaqah dan Pemukulan Bedug ^^ Dua acara inti inilah yang kemudian di sebut dengan Tradisi Dudgeran guys.

Kalau Penyerahan Suhuf Halaqah itu adalah sebuah penyerahan suhuf dari para ulama Masjid Kauman kepada bapak wali kota. Yang kemudian suhuf itu akan di bacakan secara lantang di depan seluruh warga Semarang. Nah, baru setelah itu pemukulan bedug nya di lakukan. Sebanyak tiga kali dan di iringi suara meriam.

Penyerahan Suhuf Halaqah Saat Tradisi Dudgeran Semarang
Image by travel.kompas.com

Eh, tidak hanya sampai disini. Setelah penyerahan Suhuf Halaqah dan pemukulan bedug, acara di lanjutkan dengan pembagian kuliner khas Semarang, Ranjel Rel kepada masyarakat sekitar. Baru, setelah dari Masjid Kauman, para rombongan karnaval Dudgeran juga Raden Mas Aryo Purbaningrat (Bapak Wali Kota) melanjutkan kirab menuju Masjid Agung Jawa Tengah melalui Jalan Kartini.

Wah wah... benar-benar tradisi yang serat budaya dan memakan waktu panjang ya. Tapi karena antusiasme masyarakat yang besar, Tradisi Dudgeran selalu rutin di gelar setiap tahun loh. Selain untuk mempertahankan budaya, tradisi dudgeran juga bertujuan untuk mempererat kerukunan dan kesatuan warga Semarang loh.

Oh iya, selain parade pakaian adat, iring-iringan drumband dan pertunjukan tari. Satu hal yang membuat Karnaval Dudgeran menjadi unik adalah karena ada nya 'Warak Ngendok.

Warak Ngendok adalah jenis binatang rekaan yang merupakan perpaduan tiga unsur hewan. Di wujudkan dengan binatang yang mulutnya menganga lebar, lidah menjulur ke luar dan kaki di hiasasi rantai. Warak Ngendok sendiri merupakan simbol kerukunan umat beragama yang ada di Semarang.

Bener-bener pesta budaya yang kaya makna ya. Selain keseruan dan kehebohan yang pasti menyenangkan. Ternyata tradisi Dudgeran ini juga sarat nilai sejarah loh. Gak nyesel deh bahas ini :)

2. Tengok Bustaman


Namanya Kampung Bustaman, kampung kuno asli Semarang yang mayoritas penduduk nya adalah keturunan Arab dan India 😧 Kampung Bustaman sendiri terletak di Jalan MT Haryono (mataram) dan didirikan sejak tahun 1814M loh guys.

Ada tradisi unik di daerah ini ketika menjelang ramadhan. Namanya 'Tengok Bustaman". Dimana selama sepekan saat tradisi ini di gelar, para warga maupun pengunjung dari luar daerah akan di suguhi tari-tarian, gulai bustaman juga hiburan lainnya . Penasaran?

Pertunjukan Tari Saat Tradisi Gabyuran Semarang
Image by fanyanto.com
Oh iya, Kampung Bustaman juga terkenal dengan Gulai Bustaman dan di kenal sebagai daerah penyedia hewan kurban loh.

Gulai Bustaman di Tradisi Gabyuran Kampung Bustaman Semarang
Image by fanyanto.com
Nah, untuk Tradisi Gabyuran sendiri bisa di katakan sebagai perang air. Dimana semua warga akan saling melempar air warna-warni yang sudah di siapkan sebelumnya. Selain itu, para wajah peserta gabyuran juga di hias dengan bedak bayi atau di corat-coret yang kemudian nanti akan di bersihkan dengan air warna-warni tadi. Tujuan menghias wajah dengan bedak sih, katanya untuk membersihkan diri.

Tradisi Gabyuran Kampung Bustaman Semarang
Image by fanyanto.com

Konon, tradisi ini di mulai oleh Kyai Bustaman yang mengguyur cucu-cucu nya dengan air sumur sebelum ramadhan tiba. Tujuan nya untuk membersihkan diri guna menyambut bulan suci. Kemudian para santri Kyai Bustaman mengikuti apa yang di lakukan oleh sang guru. Hingga akhirnya juga di tiru oleh warga sekitar dan menjadi tradisi sampai sekarang.

Air Warna-warni di Tradisi Gabyuran Kampung Bustaman Semarang
Image by fanyanto.com

Wah, emang bulan ramadhan kan bulan penuh berkah ya, jadi gak heran jika setiap menyambut nya, semua orang memiliki cara dan antuasme yang berbeda. Seperti di Kampung Kauman dan Kampung Bustaman, Semarang , Jawa Tengah ini.

Kalau di desa atau tempat tinggal kalian, ada tradisi unik semacam Tradisi Dudgeran atau Tradisi Gabyuran gak? Share dong cerita nya di kolom komentar. 😀

Kalau di tempat tinggal aku ada, namanya Tradisi Besaran. Namun perayaan nya bukan untuk menyambut bulan ramadhan, melainkan di gelar saat Hari Raya Idul Adha.

Oke guys, sampai disini dulu pembahasan kita tentang tradisi dudgeran dan tengok bustaman nya ya. Sampai jumpa pada tradisi-tradisi unik lainnya ya. Bye 😘

2 comments:

  1. beda dari yg lain nih, biasanya yg diangkat pesona alam/wisata sama kuliner, ini budaya :)
    Tapi tadi saya kira foto"nya dokumentasi pribadi hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehehe... emang sengaja mengulas dari sudut pandang yang berbeda mbak ^^

      Delete

Halo, terima kasih sudah berkunjung. Mohon tidak menyertakan link hidup, kegiatan promosi maupun spam. Hit me up on : heizyi.business@gmail.com for partnership, ask something important and urgent 😊 Then, Salam kenal semua, jangan segan meninggalkan jejak komentar ya. Enjoy your reading, guys 💙

Powered by Blogger.